Thursday, September 6, 2012

Jilbab Stories to @PeduliJilbab

Dear Reader,

saya mau cerita nih tentang twitter yang memotivasi saya untuk berhijab syar'i, sebelumnya, syar'i itu apa sih?? hehehee, iya syar'i itu sesuai dengan syariat Islam, sesuai dengan perintah Allah SWT dan sesuai dengan Istri-istri Rasulullah SAW.
Nama Twitter nya itu @pedulijilbab  mereka gerakan pencerdasan Jilbab Syar'i, 9 September ini sih acara kopdar pertama, semoga saya bisa ikut didalamnya, amiiiin

Syarat-syaratnya yaitu kirim cerita Jilbab kita, dan Foto terus kirim deh ke Emailnya,
mau sharing sedikit nih tentang cerita jilbab yang aku kirim ke @pedulijilbab , heheee


Assalamualaikum Ukhti,

Perkenalkan Saya Aisyah Nurkumala, 23 Tahun. Saya memakai Hijab sejak 31 Oktober 2010 tepatnya sehabis wisudaan kuliah D3, Alasan saya memakai Hijab pada saat itu adalah saya takut apabila ajal menjemput saya belum berhijab dan alasan kedua saya tidak ingin aurat saya dilihat oleh lingkungan baru saya (red: dunia kerja). Alhamdulillah, semuanya lancar dan mendukung saya, dapat kerjaan pun tidak ada masalah.

Pada mulanya saya berpikiran kalo berhijab itu yang penting wajah dan telapak tangan tidak terlihat, karena ilmu saya yang terbatas itulah maka saya masih menggunakan Jeans, Baju sih sudah longgar, tidak memakai kaos kaki, kerudungan paris (no double), kemudian menggelungkan rambut (alias bikin konde) tapi ga tinggi-tinggi banget.

Sampai bulan Juni 2012, saya mem- follow Twitter ustad Felix Siauw, disana dijelaskan tentang Jilbab Syar’I, saya tertarik dan menyimak dengan pasti, dan melakukan proses.

Action yg pertama saya lakukan yaitu Pakai Kaos kaki dan melepas “Punuk Unta”. Setelah memakai kaos kaki sudah terbiasa dan melepas Punuk Unta pun mudah saja saya lakukan karena memakai Punuk unta malah membuat kepala saya terasa sakit saat memakai Helm (kebetulan saya kesehariannya memakai motor), dan memakai Kaos kaki juga membuat saya merasa hangat saat saya berada diruangan ber-AC, dan kaki pun menjadi lebih bersih.

Action yg kedua yaitu memakai Rok, dari awal pake Jilbab sama sekali tidak pernah terfikir untuk mengkoleksi ROK lantaran saya yang kesehariannya naek motor, naek kopaja, naek kereta jadi mikirnya agak kerepotan kalo memakai rok. Jadi, ya harus mengkocek tabungan lebih dalam untuk membeli dan mengkoleksi nya. Alhamdulillah ALLAH memang Maha Pemurah, ada saja jalan untuk dapetin Rok yg bagus namun harganya masuk akal, dan ada juga temen waktu itu yg menawarkan untuk meminjamkan uangnya terlebih dahulu untuk membeli Rok yang menurutku modelnya bagus dan aku suka. Alhamdulillah :D. Waktu ifthor bersama alumni temen2 SMA saya memakai Rok dan kerudung yang menutup dada, dan temen-temen yang lain berkomentar "Mau Ngaji dimana Bu?" hehehee, ya berarti saya berhasil berubah penampilan, pikir saya.

Action yang ketiga yaitu kerudung Double..nah yang ini yang sedang saya masih sukar untuk dilaksanakan, karena kerudung yang saya punya hanya kerudung Paris, tapi insya Allah  tetep Belajar memakainya.

Dan insya Allah Akan ada Action-action yang lain yang akan saya lakukan agar memakai Jilbab Syar’i sesuai perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.


Amiiin



Sekian ukhti cerita Hijab saya, saya berharap saya dapat bersilaturahim dengan rekan-rekan sekalian dan jadi semakin dapet ilmu tentang Hijab Syar'i


Aisyah Nurkumala, 23 tahun, Mahasiswi+karyawati
Twitter  : @aisyah_nk



Bahasanya kaku banget ya dan singkat, hehehee
yaiyalah udah 2 tahun lalu, jadi feel degdegannya waktu pertama kali berhijab udah lupa, hehee
nanti kalo emang ternyata saya bisa berkumpul dengan mereka, saya share lagi deh disini, heheee


2 comments:

  1. Semangat syah..

    Jadi inget, dulu jaman SMP-SMA pake jilbab panjang dan ga pernah pake celana panjang. Tiba2 berubah drastis sejak kenal sama someone in my past, heuheu.. He said that skirt is so "kuno", hmpft.. Tapi bersyukur, finally i found another someone who support me to used jilbab syar'i. Orang lain itu kadang bisa merubah banyak kepribadian kita jadi lebih baik atau buruk ya, hehe.. Ngerasa ditampar n bodoh banget kalo inget masa lalu :p

    Oia syah, kenapa ga coba memadupadankan antara jilbab paris sm pashmina? Aku juga udah keliling tanah abang blm nemu jilbab segiempat yg tebel. Rata2 paris semua. Dulu waktu SMP-SMA sih nyokap suka beliin jilbab yg agak tebel, jadi ga perlu dobel. Sekarang bahkan di toko langganan nyokap jualnya paris semua :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayanya aku tau nih sapa yg memperburuk dan memperbaiki,, hehehee

      iya kak doain aku ya biar tetep istiqomah,, insyaAllah lg cari jilbab yg tebel...

      Delete