Friday, March 13, 2015

Drama BreastFeeding

Assalamualaikum Wr,Wb,

Menyusui itu seperti orang tersesat, maka dari itu harus selalu membawa Peta

Yaap, kalimat itu pernah saya baca disalah satu akun dokter Laktasi di twitter nya dan menurut saya perumpamaan itu sangat benar adanya.
Selama masa hamil dan cuti belum tiba, dikantor saya selalu menyempatkan diri untuk browsing-browsing tentang kehamilan, proses melahirkan dan menyusui. Selama hamil pun saya selalu rajin membersihkan bagian payudara yang katanya harus dibersihkan agar bisa keluar ASInya. Ditambah lagi saya percaya bahwa bayi baru lahir punya cadangan 3 hari di dalam perutnya jadi masih bisa bertahan tanpa asupan makanan.

Dan drama itu pun dimulai,
Setelah melahirkan ASI saya tidak langsung keluar. IMD pun tidak berlangsung lama, kautsar dibersihkan dan dia pun anteng tertidur. Saya pun lelah pasca proses persalinan yang memakan waktu 12 jam tapi tetep tidak bisa tidur karena masih banyak tamu yang datang. Itulah penyebab jarang sekali bounding ke bayi karena perasaan lelah tadi.  Hari pertama Kautsar lahir belum tersentuh ASI dan bermodalkan Tahnik saja L

Pagi hari pun tiba, Kautsar pertama kali merasakan mandi. Bu Bidan pun mengajari saya agar memijat Payudara agar keluar. Keluar hanya sedikit-sedikit. Dan Kautsar pun belum bisa menyusu. Malah dikasihkan air madu oleh neneknya yang setelah saya tau ternyata belum boleh diberikan untuk bayi dibawah 1 tahun. Kautsar maafkan kesalahan mamy mu ini nak. Walaupun ASI belum keluar tapi saya selalu usaha untuk di pompa agar memancing keluar. Alhamdulillah keluar kuning-kuning  walaupun masih dikit, setelah di pompa kemudian di teteskan ke Kautsar. Kemudian Malamnya saya meminta tolong adik kelas saya yang anaknya laki-laki dan berusia 1 tahun untuk memberikan ASI nya, Alhamdulillah hari malam ke 2 , Kautsar minum ASI.

Hari ke-3 , ASI belum keluar juga. Ya Allah saya mulai desperado L. Kautsar pagi nya pun uda demam, ya dia demam dan menangis terus. Buang air kecil nya pun jarang sekali. Sepertinya dia mulai dehidrasi. Disini saya mulai merasa gagal jadi seorang Ibu, tidak bisa memberikan hak anak sepenuhnya. Tanpa pikir panjang, Kautsar dibelikan sufor oleh Papy nya dengan catatan hanya sementara sampai ASI saya keluar. Pada hari itu setiap Kautsar nangis saya pun menangis tapi sembunyi-sembunyi biar tidak ada orang lain tau. Kautsar, sekali lagi maafkan Mamy ya.
Kautsar diberikan sufor menggunakan media pipet karena saya takut dia jadi bingung puting apabila menggunakan dot, nanti malah makin drama lagi kalau sampai bingung puting. Alhamdulillah demamnya turun berarti Kautsar tidak dehidrasi lagi. Saya berniat untuk ke dokter Laktasi besoknya untuk menanyakan kenapa ASI saya belum keluar juga. Kemudian malam harinya saya meminta saran kepada teman saya ter-best yaitu Annisa , apa yang harus aku lakukan ? #tsaah. Dia menyarankan saya untuk pijat oksitosin dengan Link yang bisa dilihat di youtube. Kemudian saya meminta tolong untuk Papy mempraktekannya.

Hari ke-4, bangun tidur Alhamdulillah payudara saya mulai kencang dan membengkak. Mulailah disusukan ke Kautsar dan dia cepat belajar. Senangnya luaaaaar biasa bisa menyusui anak sendiri. Alhamdulillah ya Allah, dengan segala usaha dari mulai makan sayur katuk, jagung, minum susu dan yang terakhir pijat oksitosin sama si Papy akhirnya keluar juga, dereeees banjir.

Banyak sekali yang saya ambil dari proses menyusui Kautsar untuk pertama kali nya yaitu sabar, pasrah dan ikhtiar, Bounding dengan anak juga sangat penting, maka dari itu alangkah baiknya kalau menjenguk yang baru melahirkan 1-2 minggu setelahnya agar si Ibu bisa istirahat terlebih dahulu.

Kautsar sebentar lagi 6 bulan yang artinya dia akan lulus ASIX ( ASI Eksklusif) walaupun 1 hari sufor, hehe tetap akan saya tulis ASIX :D



Monday, January 19, 2015

Kelahiran Putra Pertama

Assalamualaikum *sambil tiup-tiup debu blog yang lama ga ditulis


Alhamdulillah, setelah hamil dengan berbagai macam kemudahan yang diberi Allah akhirnya bisa merasakan proses melahirkan. Katanya sih wanita hamil dan melahirkan berarti sudah menjadi wanita sesungguhnya dan merasakan rasanya menjadi seorang IBU.

dengan kembalinya saya di dunia per-blog-an saya akan bercerita tentang proses kelahiran anak pertama saya yang terjadi di bulan Oktober 2014. Bismillah

Senin , 15 September 2014
Mulai cuti dari pekerjaan si usia kandungan 37week. Belum ada tanda-tanda

Selama cuti kerjaan saya cuma senam hamil referensi dari yutub, jalan pagi dan sore sama ngepel jongkok (tapi ngepelnya jarang sih, hehe)


Sabtu, 27 September 2014
Periksa ke dokter Annisar di RS As-Syifa umtuk menengok keadaan calon bayi. Kata dokter bagus semua. Kemudian dokter menanyakan apakah sudah tes panggul sebelumnya, dan saya jawab belum. Saya kira di cek panggul itu diukur panggulnya dengan semacam penggaris. Tapi ternyata diperiksa bagian dalam yang rasanya maknyusss. Kata dokter sudah pembukaan 1 sempit dan kemungkinan minggu depan kayaknya sudah lahir. Perasaan saya sangat senang saat mendengar itu apalagi sebentar lagi akan bertemu kesayangan yang ditunggu-tunggu selama 9 bulan ini

Kamis, 2 Oktober 2014à Due date
Harapan saya bisa melahirkan di tanggal 1 Oktober 2014 karena bertepatan dengan moment penting dengan saya dan suami. Saya selalu sounding ke calon bayi dari awal hamil untuk bisa lahir tanggal yang saya impikan ternyata sampai tanggal 2 pun belum ada tanda-tanda.
Oke saya periksa ke Bu Bidan dan disana saya bilang kalau kata Dokter sudah pembukaan 1 sempit, setelah di cek dalam (lagi-lagi saya benci merasakan seperti ini) kata Bubid masih jauh dan belum ada pembukaan. Perasaan saya langsung sedih dan kepercayaan diri saya menurun. Pikiran sudah kemana-mana apalagi impian saya bisa merasakan persalinan secara normal menjadi semakin jauh setelah Bubid bilang kalau sampai Jumat depan (10 Oktober 2014) belum ada tanda-tanda saya akan induks.

Jumat, 3 Oktober 2014
Setelah di cek bagian dalam semalam, saya bleeding dan saya agak panik apakah saya akan lahiran. Kemudian balik lagi ke bubidan, di cek lagi bagian dalam (euhh lagi-lagi) katanya mungkin efek dari cek semalam. Hmmm

Sabtu, 4 Oktober 2014
Waktunya suami libur dan mengajak jalan-jalan ke ITC Depok sekalian makan hokben dan suami beli henpon baru. Kali aja nanti bisa buat Foto Bayi, hehehe kemudian kami pulang ke kontrakan dan bersiap esokkannya sholat idul adha di rumah orang tua.

Minggu, 5 Oktober 2014
Bangun subuh bergegas ke rumah orang tua setelah BAK ada flek dan saya tidak jadi solat, hanya menunggu dirumah saja. Jam  09:00 pagi setelah suami dan orang tua selesai solat dan saya mau buang air kecil saya merasakan keram dan sakit yang luar biasa namun hanya 1 menitan sampai tidak bisa bergerak namun setelahnya saya masih bisa melanjutkan BAK nya. Saya tidak ada curiga sekali saat itu.

Sore harinya sekitar jam 5 saya mengantarkan hadnan keponakan saya untuk membeli jajan kesukannya, disana saya bertemu dengan tetangga dan berbincang-bincang. Kemudian sakit itu datang lagi saya masih belum curiga saya pikir karena keletihan saja.

Malam harinya sekitar jam 20:30 sakit itu datang lagi dan lebih intens, sampai saya meringis kesakitan. Adik saya yang saat itu sedang main henpon melihat kondisi saya namun saya larang beritahu ke mama akan kondisi saya saat itu. Namun karena adik saya bingung dan takut terjadi apa-apa dia pun memanggil mama. Dan kata beliau ini masih lama lahirannya karena belum ada darah keluar. Saya pun syok karena sakitnya sudah luar biasa tapi masih belum pasti keluarnya.

Jam 23:30 sakit mulai terasa intens sekitar 10 menit sekali dan lama sekali sakitnya saya pun SMS Bubid menceritakan kondisi saya saat itu, dan Bubid saya yang baik hati itu pun meminta saya untuk ketempat prakteknya yang hanya berkisar 20meter dari rumah. Saya agak trauma ke Bubid setelah bleeding sehabis periksa dalam, jadi niat saya nanti subuh saja tapi bubid saya menelpon dan menyuruh segera kerumahnya untuk diperiksa. Portal komplek perumahannya Bubid pun sudah ditutup dan terpaksa lompat portal *mantab kan

Senin, 6 Oktober 2014
Dirumah bu bidan sekitar jam 1 pagi ternyata sudah pembukaan 2 lebar. Woaa sakitnya sudah luar biasa itu masih bukaan 2. Bubid menyuruh pulang lagi dan datang saat subuh.

Disitulah proses kontraksi saya tahan sendiri bersama mama yang menemani sambil memijat punggung saya saat kontraksi itu datang. Dikasih makanan pun keluar lagi, jadi modal saya hanya minum saja. Ngomong-ngomong suami sedang tidur di kontrakan karena besokannya suami kerja, kurang jadi suami siaga nih pak, hiiikss

Jam 4 pagi dan kontraksi mulai intens 5 menit sekali, saya pun menelpon pak suami dan ternyata dia sedang tertidur pulas dan akhirnya saya menelpon adik ipar saya untuk membangunkan. Singkat cerita pak suami datang jam 5 pagi untuk mengantarkan saya ke bu bidan, alhamdulillahnya portalnya uda terbuka jam segini jadi ga perlu lompat lagi.

Sesampainya disana disambut oleh Bubid yang sedang persiapan untuk melahirkan, oh iya dua hari sebelumnya ditempat bubid juga baru ada yang melahirkan dan saya di doakan oleh ibu tersebut untuk segera menyusul. Selain dengan Bidan Mirna saya juga dibantu oleh Bidan Novi, emm entah itu bidan atau bukan tapi assistentnya bidan mirna, hehehe

Disuruh BAK namun tidak bisa keluar, entah mungkin urat reflex saluran kencing saya sudah tidak berfungsi lagi, hiks jadi dipaksa menggunakan pispot dan selang. Kemudian di chek lagi (I hate this part so much) ternyata sudah masuk bukaan 5. Sakitnya kontraksi sudah tidak bisa ditahan lagi, hanya bisa istigfar dan meringis kesakitan. Kemudian diberikan minuman susu kambing agar ada asupan makanan *eh minuman yang masuk.

08:30
Pembukaan 10 lengkap, air ketuban pun sengaja dipecahkan L , mulai disuntikan perangsang agar merasa mulas

09:00
Sudah mulai mengejan, tapi kok ya susah sekali rasanya. Ternyata mengejan yang benar saat melahirkan yaitu seperti mengejan saat BAB sembelit dan keras. fiuuuh lupa teorinya.

10:00
Calon debay belum juga lahir, tenaga uda mulai habis, suntikan perangsang mules udah 4 kali diberikan. Jalan lahir pun sudah dipaksa melebar. Sayapun tak sengaja melihat mama yang sudah lemas dan matanya pun berkaca-kaca.

10:45
Mulai dipasang selang untuk oksigen, udah engap-engapan, lemas, dan mulai pasrah *tapi masih belum ikhlas, Bidan bantuan pun datang, well ada 3 bidan yang bantuin proses lahiran anak saya. Suami dan Mama pun diminta keluar bubid mulai siap-siap melakukan rujuk ke RS

11:00
Bubid berkata ke keluarga kalau 15 menit lagi belum lahir juga terpaksa kita rujuk ke RS. Ya Allah saat itu langsung terbayang akan di operasi saecar dan sakit setelahnya.

11:10
Dengan tenaga-tenaga sisa untuk mengejan dan saya bertekad untuk terus mengejan sampai keluar agar tidak operasi, sampai ternyata bayi saya sudah keluarpun saya tidak terasa dan masih terus mengejan. Alhamdulillah ya ALLAH akhirnya. Namun sang bayi tidak langsung menangis, dia pun diberikan selang dulu untuk bernafas kemudian barulah terdengar suara tangisan yang kencang sekali *tess air mata saya pun mengalir* ternyata bayi saya menelan ketuban yang sudah hijau. Namun Alhamdulillah dia baik-baik saja dan bisa menangis di pelukan saya.

Sayangnya proses IMD nya tidak berlangsung lama dan bayi keburu dibersihkan.

Tidak bosan-bosannya saya berterima kasih kepada ALLAH SWT yang telah mengijinkan saya melahirkan secara normal spontan. Mama yang senantiasa mendampingi kontraksi dan memijat punggung saya saat kontraksi datang serta doa nya yang menghiasi, dan suami yang mendampingi walau tidak sampai tuntas.

Kautsar Adya Permadi, Telaga Surga Putra Pertama dari Eko Permadi, Kautsar bisa diartikan juga nikmat yang melimpah. Selamat datang ke dunia nak, semoga jadi anak soleh, kebanggaan mamy papy dan bisa jadi hafidz Quran. Aamiin Allahuma Aamiin


Kautsar usia seminggu




happy 2month

Next post tentang proses breastfeeding

Wassalamualaikum

-achazellacious-





Wednesday, August 13, 2014

Kontrol ke SpOg

Assalamualaikum deary,

Selama kehamilan ini pengen posting tentang petualangan ku mencari SpOg dari awal hamil sampai saat ini di usia kehamilan 33 minggu. Soal konsulatsi pada dokter ternyata saya adalah orang yang gampang puas dalam menerima pendapat dari seseorang nakes, apalagi selama dokter atau bidan nya membicarakan yang positif-positif aja bagi saya itu sudah cukup dan senang. Oh iya selain dokter saya juga rutin ke bidan. 

Pertama Kali Kontrol
Setelah test pack itu bergaris 2 (walaupun samar) saya pun langsung buru-buru ke SpOg tepatnya seminggu setelah haid telat. Pada saat itu saya akui saya adalah orang calon bumil yang percaya diri, hehe  karena di usia kandungan yang masih sangat muda ini biasanya belum terlihat kantung janin via usg perut maupun usg transV. Berbekal kartu asuransi dari kantor maka saya ke RS yang  bisa cover asuransi saya maka saya dan suami memilih periksa perdana di RS GPI, kukusan Depok. Saya ingat sekali waktu itu masih pagi sekitar jam 9 dan saya dapat nomor antrian 4 ke dokter yang jaga pada saat itu yaitu Dokter Dewi. Setelah berbincang-bincang sebentar menanyakan HPHT dan keluhan saya barulah disuruh rebahan ke tempat tidur dan asisten dokternya ngolesin gel dingin ke perut saya. Oia karena perdana juga jd hubby takut gitu minta izin ke dokter buat liat lebih dekat calon anaknya, hubby cuma duduk di sofa dan ngeliatin dari jauh, hehehe payah ya dia.
Setelah perut rata saya agak ditekan-tekan sama dokter dewi akhirnya terlihat juga kantong janinnya di perut bagian kiri. Alhamdulillah hebat juga nih calon anakku uda narsis, pikir saya waktu itu, hehehe. Setelah diperiksa diberi 3 jenis obat yang mana setelah itu keluar dan bayar. Well, pada saat ini belum banyak pertanyaan yang saya ajukan ke dokter karena saya masih amazing gitu bakal ada manusia yang lahir dari rahim saya. Aahhh takjub-takjub lebai gitu. 
RS GPI ini nyaman banget tempatnya, tapi yang ga enak adalah karena saya itu adalah peserta asuransi jadi entah mengapa lama sekali selesai administrasinya. Kontrol ke dokter cuma 15 menitan, nunggu administrasi bisa sampai 2 jam lebih, hiikss nasib warga gratisan.

Kontrol ke Bidan
Setelah dinyatakan hamil, saya pun mencari alternatif nakes (tenaga kesehatan) lain yang lebih hemat dikantong yaitu Bidan. Ya wajar sih namanya dokter sama bidan pasti beda harganya, apalagi kalo di bidan itu praktek di rumahnya sendiri jadi lebih hemat biaya. Karena saya ingin melahirkan di dekat rumah orang tua maka cari bidan yang deket. Maka saya coba ke Bidan Mirna yang cuma tinggal ngesot dari rumah mama, hehehe. Oia ternyata Bidan Mirna ini juga bidan yang membantu persalinannya teman saya Amal. Saya kesana saat usia kandungan sekitar 8 minggu terus di olesin gel juga untuk didengarkan jantungnya tapi saat itu belum terdengar detak jantungnya :((. Kontrol di bidan menurutku kurang seru sih, karena ga ada gambarnya si baby hehee dan cuma di raba aja, tapi kalau di bidan itu lebih lama konsultasinya sampai bingung mau nanya apa lagi dan yang utama, MURAH. hehehe pertama kali kontrol kalau ga salah cuma 30ribu tanpa obat karena obat dari bu dokter masih ada. hehehehe
Kontrol ke bidan ini saya lakukan setiap bulan karena memang kan targetnya mau lahiran sama bu bidan aja. Aamiin

Kontrol saat 16 minggu
Karena ke bidan tidak dapat melihat gambaran perkembangan bayi, maka saya memutuskan di minggu ke 16 kembali periksa di RS GPI karena saya agak cemas apakah bayi saya berkembang baik atau tidak. Hal ini akibat saya stress memikirkan info yang saya googling dan baca-baca kisah dari ibu hamil yang lain, hehehe jadi jangan ditiru ya stressnya. Disana berjumpa lagi sama dokter Dewi, alhamdulillah calon bayi sudah berbentuk dan sehat. Padahal di usia kandungan itu masih morning sickness dan ke kantor naik motor loh.

Gerakan Pertama
Alhamdulillah saya bisa merasakan gerakan si kakak bayi ini untuk pertama kalinya di usia tepat 20 minggu alias 4 bulan saat saya menginap dirumah mama. Kejadiannya malam hari tanggal 14 Mei 2914. Gerakannya kaya kedut-kedut gitu dan kerasa tangannya. Subhanallah, senang rasanya berarti Allah sudah meniupkan ruhnya.

Saat Sakit itu tiba
Kondisi badan sudah tidak fit di usia 22 minggu dan saya kontrol ke dokter Dewi again. Selain saya sudah rindu ingin bertemu kakak bayi juga ingin meminta obat untuk flu saya ini. Kakak sudah diprediksikan jenis kelaminnya dan beratnya saat itu sudah 500 gram.

Hubby Takjub
Perut saya yang masih belum buncit ini, saya dan hubby sering menyempatkan di malam hari untuk berkomunikasi dengan kakak. Tepatnya Usia kandungan 25 minggu gerakan kakak sudah aktif sekali sampai hubby terheran-heran, hehehe. Alhamdulillah Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Mulai ganti SpOg
Usia kandungan 28 minggu saya mulai pindah ke dokter kandungan, setelah 3 kali ke dokter dewi di RS GPI saya dan suami memutuskan ke dokter Annisar di RS ASy Syifa, Parung Bingung Depok. Alasan ganti karena lebih dekat dari rumah mama kalau-kalau bu bidan tidak bisa handle dan alasan kedua yaitu lebih murah, hehehe. Kontrol pertama sudah menunggu dari jam 10:30 baru masuk ruangan jam 13:00 lama banget, entah karena pasiennya banyak atau kontrolnya yang lama. Saat jumpa dokter Annisar beliau orangnya ramah dan  detail sekali periksainnya. ditunjukkin tangan, kaki dan jenis kelaminnya si kakak, beratnya 1300an kata dokter normal dan pada saat itu sedang puasa romadhon. Alhamdulillah selama puasa si kakak kuat, tapi mamy nya yang ga kuat apalagi kalau sudah haus. hmmm jadinya ga full deh puasanya *jedotin kepala.
Sebulan kemudian saat usia kandungan memasuki minggu ke 32, periksa lagi di dokter Annisar. Beratnya normal sekitar 1800an gram dan posisi juga normal (alhamdulillah posisi setiap usg sama dokter dewi ataupun dokter annisar selalu bagus dengan kepala di bawah). Tetapi yang membuat saya sedih adalah plasenta sudah mulai pengapuran tapi alhamdulillahnya lagi plasenta tidak menutupi jalan lahir, padahal seharusnya pengapuran itu terjadi di usia kandungan lebih dari 38 minggu. Walaupun kata dokter annisar itu masih baik-baik saja, tetep sukses bikin saya galau sampai kebawa mimpi :((

Rencananya 2 minggu lagi mau periksa, tapi mau cari second opinion tentang plasenta saya ini tapi bingung mau dimana, belum niat ke dokter dewi karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan :((. Ya bismillah semoga Allah mudahkan dan si plasenta tetep memberikan nustrisi yang baik ke anakku. Aamiin

Sekian dulu ya deary nanti saya update lagi kalau sudah ada kabar.

Wassalamualaikum,
achazellacious


Tuesday, July 22, 2014

SIM Keliling Depok

Assalamualaikum,

 sumber gambar

Tanpa terasa lamanya saya sudah memiliki SIM C selama hampir 5 tahun. Padahal masih terngiang saat membuat SIM C dan ikut tesnya secara tertulis maupun praktek yang dimana kedua tes tersebut saya dinyatakan lolos oleh bapak polisi, kisah yang tak bisa saya lupakan itu sudah saya luapkan disini.

Kemudian tepatnya pada tanggal 21 Juni 2014, saya mengajukan perpanjangan SIM C agar apabila masa berlakunya SIM sudah habis maka saya tidak perlu tes dari ulang. Menurut saya perpanjangan SIM C lebih mudah dibandingkan dengan TES nya pada saat membuat SIM. Yang dibutuhkan hanya modal pulpen dan tangan serta wajah yang cerah saat di foto, hehehe.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah.

Catat jadwal mobil SIM keliling
Jadwal yang tertera adalah dibawah ini, untuk memastikan lebih baik telpon ke POLRES terdekat untuk tau jadwalnya.
1. Hari Senin: Terletak di depan Honda Motor Care yang berada di Jln. Raya Sawangan No.5 Pancoran Mas - Depok
2. Hari Selasa: Terletak di depan Perumahan Mutiara Depok yang berada di Jln. Raya Tole Iskandar Sukmajaya - Depok
3. Hari Rabu: Terletak di parkiran DTC (Depok Food City) diseberang perumahan Maharaja Jln. Raya Sawangan Pancoran Mas - Depok
4. Hari Kamis: Terletak di depan Ramayana Cinere (Perempatan Dinasti) di Jln. Cinere Raya - Depok
Hari Jumat: Terletak di parkiran Detos (Depok Town Square) di Jln. Margonda Raya 1 Pondok Cina - Depok 
5. Hari Sabtu: Terletak di depan Margocity (berseberangan dengan Depok Town Square/Detos) di Jln. Margonda Raya 1 Pondok Cina - Depok
6. Hari Minggu (hanya Minggu ke-2 dan Minggu ke-4): Terletak di depan Ruko Pesona Khayangan di Jln. Raya Juanda No.45 - Depok. Pernah juga saya liat di POM Bensin Pondok Cina.

karena kebetulan suami saya libur, maka saya memilih memperpanjang di Margo City. Letaknya tepat dipojokan parkiran motor, tempatnya sejuk dan ada bangkunya juga untuk menunggu.

Siapkan perlengkapan yang menjadi syarat memperpanjang SIM

1. Fotocopy KTP
2. SIM C yang lama
3. Pulpen
4. Uang sekitar 150ribu

kalau kita lupa biasanya ada mas-mas yang standbye nyiapin untuk fotocopy, pulpen dan laminating di deket mobil sim nya. Kebetulan saya lupa bawa pulpen tapi saya minjem sama orang yang lagi nunggu untuk di foto, hehehe lumayan. Fotocopy uda disiapkan dari rumah. Dan SIM C yang lama saya pandangi terus karena kenang-kenangan membuatnya sangat berharga *lebay. Oh iya dan saya juga berdoa kalau statusnya WANITA bukan PRIA lagi, hehe

Wajah yang FRESH
Setelah proses pengisian data diri selesai, maka selanjutnya menunggu nama kita untuk dipanggil di Mobil SIM itu, biasanya dalam mobil dipanggil 5-6 orang. Kemudian setelah dapat nama dipanggil akan dibacakan kembali data diri dan nama lengkap agar tidak terjadi kesalahan. Setelah itu melakukan Foto. Tunggu 2 menit proses print, taraaa jadi deh SIM nya, kemudian bayar biaya SIM nya 150 ribu rupiah. Alhamdulillah jenis kelamin saya sekarang sudah benar yaitu WANITA, hehehe

Kemudian ada jasa laminating atau lebih tepatnya anti gores di mas-mas yang ada di luar mobil itu, agar SIM kita tetap kinclong gitu. Harganya 5000 rupiah.

Setelah itu pulang deh,

Saran saya, datangnya siangan aja. Biasanya antriannya berkurang jadi prosesnya bisa lebih cepat deh. Waktu itu saya berangkat dari rumah jam 9:30 selesai jam 10:45 yang lama itu dibagian anti goresnya soalnya nempelnya manual dan banyak juga yang minat. Sekian cerita Perpanjangan SIM C saya semoga bermanfaat.

Wassalamualailkum.
achazellacious