Wednesday, August 13, 2014

Kontrol ke SpOg

Assalamualaikum deary,

Selama kehamilan ini pengen posting tentang petualangan ku mencari SpOg dari awal hamil sampai saat ini di usia kehamilan 33 minggu. Soal konsulatsi pada dokter ternyata saya adalah orang yang gampang puas dalam menerima pendapat dari seseorang nakes, apalagi selama dokter atau bidan nya membicarakan yang positif-positif aja bagi saya itu sudah cukup dan senang. Oh iya selain dokter saya juga rutin ke bidan. 

Pertama Kali Kontrol
Setelah test pack itu bergaris 2 (walaupun samar) saya pun langsung buru-buru ke SpOg tepatnya seminggu setelah haid telat. Pada saat itu saya akui saya adalah orang calon bumil yang percaya diri, hehe  karena di usia kandungan yang masih sangat muda ini biasanya belum terlihat kantung janin via usg perut maupun usg transV. Berbekal kartu asuransi dari kantor maka saya ke RS yang  bisa cover asuransi saya maka saya dan suami memilih periksa perdana di RS GPI, kukusan Depok. Saya ingat sekali waktu itu masih pagi sekitar jam 9 dan saya dapat nomor antrian 4 ke dokter yang jaga pada saat itu yaitu Dokter Dewi. Setelah berbincang-bincang sebentar menanyakan HPHT dan keluhan saya barulah disuruh rebahan ke tempat tidur dan asisten dokternya ngolesin gel dingin ke perut saya. Oia karena perdana juga jd hubby takut gitu minta izin ke dokter buat liat lebih dekat calon anaknya, hubby cuma duduk di sofa dan ngeliatin dari jauh, hehehe payah ya dia.
Setelah perut rata saya agak ditekan-tekan sama dokter dewi akhirnya terlihat juga kantong janinnya di perut bagian kiri. Alhamdulillah hebat juga nih calon anakku uda narsis, pikir saya waktu itu, hehehe. Setelah diperiksa diberi 3 jenis obat yang mana setelah itu keluar dan bayar. Well, pada saat ini belum banyak pertanyaan yang saya ajukan ke dokter karena saya masih amazing gitu bakal ada manusia yang lahir dari rahim saya. Aahhh takjub-takjub lebai gitu. 
RS GPI ini nyaman banget tempatnya, tapi yang ga enak adalah karena saya itu adalah peserta asuransi jadi entah mengapa lama sekali selesai administrasinya. Kontrol ke dokter cuma 15 menitan, nunggu administrasi bisa sampai 2 jam lebih, hiikss nasib warga gratisan.

Kontrol ke Bidan
Setelah dinyatakan hamil, saya pun mencari alternatif nakes (tenaga kesehatan) lain yang lebih hemat dikantong yaitu Bidan. Ya wajar sih namanya dokter sama bidan pasti beda harganya, apalagi kalo di bidan itu praktek di rumahnya sendiri jadi lebih hemat biaya. Karena saya ingin melahirkan di dekat rumah orang tua maka cari bidan yang deket. Maka saya coba ke Bidan Mirna yang cuma tinggal ngesot dari rumah mama, hehehe. Oia ternyata Bidan Mirna ini juga bidan yang membantu persalinannya teman saya Amal. Saya kesana saat usia kandungan sekitar 8 minggu terus di olesin gel juga untuk didengarkan jantungnya tapi saat itu belum terdengar detak jantungnya :((. Kontrol di bidan menurutku kurang seru sih, karena ga ada gambarnya si baby hehee dan cuma di raba aja, tapi kalau di bidan itu lebih lama konsultasinya sampai bingung mau nanya apa lagi dan yang utama, MURAH. hehehe pertama kali kontrol kalau ga salah cuma 30ribu tanpa obat karena obat dari bu dokter masih ada. hehehehe
Kontrol ke bidan ini saya lakukan setiap bulan karena memang kan targetnya mau lahiran sama bu bidan aja. Aamiin

Kontrol saat 16 minggu
Karena ke bidan tidak dapat melihat gambaran perkembangan bayi, maka saya memutuskan di minggu ke 16 kembali periksa di RS GPI karena saya agak cemas apakah bayi saya berkembang baik atau tidak. Hal ini akibat saya stress memikirkan info yang saya googling dan baca-baca kisah dari ibu hamil yang lain, hehehe jadi jangan ditiru ya stressnya. Disana berjumpa lagi sama dokter Dewi, alhamdulillah calon bayi sudah berbentuk dan sehat. Padahal di usia kandungan itu masih morning sickness dan ke kantor naik motor loh.

Gerakan Pertama
Alhamdulillah saya bisa merasakan gerakan si kakak bayi ini untuk pertama kalinya di usia tepat 20 minggu alias 4 bulan saat saya menginap dirumah mama. Kejadiannya malam hari tanggal 14 Mei 2914. Gerakannya kaya kedut-kedut gitu dan kerasa tangannya. Subhanallah, senang rasanya berarti Allah sudah meniupkan ruhnya.

Saat Sakit itu tiba
Kondisi badan sudah tidak fit di usia 22 minggu dan saya kontrol ke dokter Dewi again. Selain saya sudah rindu ingin bertemu kakak bayi juga ingin meminta obat untuk flu saya ini. Kakak sudah diprediksikan jenis kelaminnya dan beratnya saat itu sudah 500 gram.

Hubby Takjub
Perut saya yang masih belum buncit ini, saya dan hubby sering menyempatkan di malam hari untuk berkomunikasi dengan kakak. Tepatnya Usia kandungan 25 minggu gerakan kakak sudah aktif sekali sampai hubby terheran-heran, hehehe. Alhamdulillah Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Mulai ganti SpOg
Usia kandungan 28 minggu saya mulai pindah ke dokter kandungan, setelah 3 kali ke dokter dewi di RS GPI saya dan suami memutuskan ke dokter Annisar di RS ASy Syifa, Parung Bingung Depok. Alasan ganti karena lebih dekat dari rumah mama kalau-kalau bu bidan tidak bisa handle dan alasan kedua yaitu lebih murah, hehehe. Kontrol pertama sudah menunggu dari jam 10:30 baru masuk ruangan jam 13:00 lama banget, entah karena pasiennya banyak atau kontrolnya yang lama. Saat jumpa dokter Annisar beliau orangnya ramah dan  detail sekali periksainnya. ditunjukkin tangan, kaki dan jenis kelaminnya si kakak, beratnya 1300an kata dokter normal dan pada saat itu sedang puasa romadhon. Alhamdulillah selama puasa si kakak kuat, tapi mamy nya yang ga kuat apalagi kalau sudah haus. hmmm jadinya ga full deh puasanya *jedotin kepala.
Sebulan kemudian saat usia kandungan memasuki minggu ke 32, periksa lagi di dokter Annisar. Beratnya normal sekitar 1800an gram dan posisi juga normal (alhamdulillah posisi setiap usg sama dokter dewi ataupun dokter annisar selalu bagus dengan kepala di bawah). Tetapi yang membuat saya sedih adalah plasenta sudah mulai pengapuran tapi alhamdulillahnya lagi plasenta tidak menutupi jalan lahir, padahal seharusnya pengapuran itu terjadi di usia kandungan lebih dari 38 minggu. Walaupun kata dokter annisar itu masih baik-baik saja, tetep sukses bikin saya galau sampai kebawa mimpi :((

Rencananya 2 minggu lagi mau periksa, tapi mau cari second opinion tentang plasenta saya ini tapi bingung mau dimana, belum niat ke dokter dewi karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan :((. Ya bismillah semoga Allah mudahkan dan si plasenta tetep memberikan nustrisi yang baik ke anakku. Aamiin

Sekian dulu ya deary nanti saya update lagi kalau sudah ada kabar.

Wassalamualaikum,
achazellacious