Menyusui itu seperti orang
tersesat, maka dari itu harus selalu membawa Peta
Yaap, kalimat itu pernah saya
baca disalah satu akun dokter Laktasi di twitter nya dan menurut saya
perumpamaan itu sangat benar adanya.
Selama masa hamil dan cuti belum
tiba, dikantor saya selalu menyempatkan diri untuk browsing-browsing tentang
kehamilan, proses melahirkan dan menyusui. Selama hamil pun saya selalu rajin
membersihkan bagian payudara yang katanya harus dibersihkan agar bisa keluar
ASInya. Ditambah lagi saya percaya bahwa bayi baru lahir punya cadangan 3 hari
di dalam perutnya jadi masih bisa bertahan tanpa asupan makanan.
Dan drama itu pun dimulai,
Setelah melahirkan ASI saya tidak
langsung keluar. IMD pun tidak berlangsung lama, kautsar dibersihkan dan dia
pun anteng tertidur. Saya pun lelah pasca proses persalinan yang memakan waktu
12 jam tapi tetep tidak bisa tidur karena masih banyak tamu yang datang. Itulah
penyebab jarang sekali bounding ke bayi karena perasaan lelah tadi. Hari pertama Kautsar lahir belum tersentuh ASI
dan bermodalkan Tahnik saja L
Pagi hari pun tiba, Kautsar pertama
kali merasakan mandi. Bu Bidan pun mengajari saya agar memijat Payudara agar keluar.
Keluar hanya sedikit-sedikit. Dan Kautsar pun belum bisa menyusu. Malah
dikasihkan air madu oleh neneknya yang setelah saya tau ternyata belum boleh
diberikan untuk bayi dibawah 1 tahun. Kautsar maafkan kesalahan mamy mu ini
nak. Walaupun ASI belum keluar tapi saya selalu usaha untuk di pompa agar
memancing keluar. Alhamdulillah keluar kuning-kuning walaupun masih dikit, setelah di pompa
kemudian di teteskan ke Kautsar. Kemudian Malamnya saya meminta tolong adik
kelas saya yang anaknya laki-laki dan berusia 1 tahun untuk memberikan ASI nya,
Alhamdulillah hari malam ke 2 , Kautsar minum ASI.
Hari ke-3 , ASI belum keluar
juga. Ya Allah saya mulai desperado L.
Kautsar pagi nya pun uda demam, ya dia demam dan menangis terus. Buang air
kecil nya pun jarang sekali. Sepertinya dia mulai dehidrasi. Disini saya mulai merasa
gagal jadi seorang Ibu, tidak bisa memberikan hak anak sepenuhnya. Tanpa pikir
panjang, Kautsar dibelikan sufor oleh Papy nya dengan catatan hanya sementara
sampai ASI saya keluar. Pada hari itu setiap Kautsar nangis saya pun menangis
tapi sembunyi-sembunyi biar tidak ada orang lain tau. Kautsar, sekali lagi maafkan
Mamy ya.
Kautsar diberikan sufor menggunakan
media pipet karena saya takut dia jadi bingung puting apabila menggunakan dot,
nanti malah makin drama lagi kalau sampai bingung puting. Alhamdulillah
demamnya turun berarti Kautsar tidak dehidrasi lagi. Saya berniat untuk ke
dokter Laktasi besoknya untuk menanyakan kenapa ASI saya belum keluar juga. Kemudian
malam harinya saya meminta saran kepada teman saya ter-best yaitu Annisa , apa yang harus aku lakukan ? #tsaah. Dia
menyarankan saya untuk pijat oksitosin dengan Link yang bisa dilihat di youtube.
Kemudian saya meminta tolong untuk Papy mempraktekannya.
Hari ke-4, bangun tidur
Alhamdulillah payudara saya mulai kencang dan membengkak. Mulailah disusukan ke
Kautsar dan dia cepat belajar. Senangnya luaaaaar biasa bisa menyusui anak
sendiri. Alhamdulillah ya Allah, dengan segala usaha dari mulai makan sayur
katuk, jagung, minum susu dan yang terakhir pijat oksitosin sama si Papy
akhirnya keluar juga, dereeees banjir.
Banyak sekali yang saya ambil
dari proses menyusui Kautsar untuk pertama kali nya yaitu sabar, pasrah dan
ikhtiar, Bounding dengan anak juga sangat penting, maka dari itu alangkah
baiknya kalau menjenguk yang baru melahirkan 1-2 minggu setelahnya agar si Ibu
bisa istirahat terlebih dahulu.
Kautsar sebentar lagi 6 bulan
yang artinya dia akan lulus ASIX ( ASI Eksklusif) walaupun 1 hari sufor, hehe
tetap akan saya tulis ASIX :D