Perkumpulan Meja Bundar - Batch 1

Dear Reader

Waktunya Silaturahinm dengan teman-teman kantor.. dulu nama "genk" nya Perkumpulan Meja Bundar, asal muasalnya nama itu karena kami sering makan siang di meja yang berbentuk bundar, disana suka ngariung, tuker makanan, yah kekeluargaan banget deh :)

ehtapi ini anggotanya sudah banyak yang resign, sangat sayang sekali ketika ada acara ini eh kakak-kakak malah pada ga dateng. Acaranya di D'Cost Semanggi tanggal 28 Maret 2013. Yang dateng ada Nyimas Zahra, Addini Rizal, Venty Nuryati, Andi Bandy, Tasha Imansyah, Ichsan Manzali, kak Ina, Afwan ya kakak nama kalian aku sebut lengkap disini, heuheu

Semoga Next Even kita bisa bertemu lagi, Insya Allah

Wassalamualaikum
-achazellacious-

Black Pink

Assalamu'alaikum Reader,

Pernah denger kalo jilbab syar'i itu mahal?? iya emang saya akui "Mahal". Mahal dalam artian belinya di butik ternama. Mahal juga dalam artian dalam masa waktu jaman jahiliyah dulu baju nya masih ketat-ketat dan tidak memiliki baju longgar maupun rok apalagi gamis.

Namun bagi-bagi ukhti-ukhti yang saat berjilbab maupun belum berjilbab sudah memiliki rok-rok lucu, dan baju-baju blouse atau dress yang longgar. bisa loh diakali jadi jilbab syar'i . Mau tau??

ya baik lihatlah foto dibawah ini, si model menggunakan dress tanpa lengan yang panjangnya hingga lutut *dibeli saat belum berhijab*, dipadukan dengan cardigan atau jaket berwarna hitam. Dan Rok nya menggunakan Rok yang berbentuk duyung pari *ini rok nya murah loh harganya 50ribu, beli di daerah sabang,jakarta pusat*. Khimar/kerudungnya berwarna Pink (menyesuaikan warna yang ada di motif dress nya) bahannya dolby.

fotografer: @juniarlestary
editor      ; me



-achazellacious-
@aisyah_nk

Farewell Swari Asti

Dear Reader,

Foto-foto ini sebenarnya foto perpisahan temen saya yang bernama Swari Asti, dia resign dan mendapatkan kerjaan baru, untuk mengenangnya kami berkumpul dan tidak lupa mengambil gambar tentunya, hehehe

ririn, niar, asti, putri, saya

-achazellacious-

Buku: Habiskan Saja Gajimu!!

Dear Reader,

Menyisakan gaji adalah cara mengatur keuangan yang MENYAKITKAN dan tidak efektif. Menghabiskannya akan lebih efektif dan tentunya MENYENANGKAN

Pada hari selasa 2 April 2013, saya berniat ingin sekali membeli buku karangan Bapak Ahmad Gozali yang berjudul Habiskan Saja Gajimu!! di gramedia Matraman , dari judulnya aja agak serem ya, gimana caranya? trus masa kita ga punya simpanan? trus kalau kita butuh keperluan mendadak gimana?
Setelah sampai di Gramedia saya langsung fokus untuk mencari buku itu, alhamdulillah letak bukunya strategis karena ini termasuk New Book, Keesokan harinya saya baru baca buku ini. Entah bagaimana buku ini menyihir saya yang notabenenya salah seorang yang tidak suka membaca buku, terus menerus membuka lembaran demi lembaran buku ini hingga halaman yang terakhir (halaman 174). Bukunya sangat menarik dan masuk akal, mengajarkan kita menggunakan prinsip cash flow nya orang kaya. Memperhitungkan jumlah pengeluaran hingga sama sekali tak bersisa, eiiiits namun bukan berarti bener-bener tak bersisa loh ya, ada Rumusannya cieileh udah kaya matematika aja pake rumus segala Dari kesimpulan yang dapat saya ambil ialah pngeluaran dalam satu bulan itu dibagi menjadi 4

1. Penghasilan Sosial ( Zakat, Sedekah, Derma, Puluh, dll) +/- 2,5%
2. Cicilan Utang (utang yang apabila bulan ini tidak dibayar ada resiko tunggakannya) +/- 30%
3. Saving ( menabung, dana darurat, asuransi) +/- 10%
4. Habiskan Untuk Shopping ( seperti kebutuhan selama sebulan, hiburan, belanja dll) +/- 57.5%

Mau lebih lengkapnya, baca bukunya ya harganya Rp.36.000,- . Insya Allah bulan depan mau langsung praktekan, semoga berpengaruh ya :D

-achazellacious-

Segarnya "si Jus Mahal"

Jus Jus, Jus Jus

Begitulah suasana kantor pukul 9 di pagi hari, para pekerja menyerbu bapak penjual jus itu penuh dengan semangat dengan membawa uang Rp.8000,- mereka dapat memiliki satu cup jus yang beraneka rasa: alpukat kerok, nanas, sirsak, apel, jambu, bahkan ada satu cup yang isinya campuran rasa dari 2 buah. Terkadang ada pula yang kecewa karena kehabisan Jus rasa kegemarannya

Lamunanku hanya satu, kapan kiranya aku bisa menikmati Jus yang nampak segar itu, sedangkan harganya saja seharga ongkos kendaraan umumku selama 2 hari.